Statistik dalam Penelitian
Minggu, 23 November 2014
UKURAN PEMUSATAN
Postingan kali ini adalah project mentranslate sebuah materi statistika dasar dalam bahasa inggris yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Bapak Apit Fathurohman ..
Silahkan download materi ini mengenai ukuran pemusatan...
https://docs.google.com/document/d/15M3nBBS0-5CHSvk-mEhvqVMh3Pop40Y0ckuEJhjrUfY/edit?usp=sharing
ANALISIS REGRESI
Metode
analisis yang telah dibicarakan hingga sekarang adalah analisis terhadap data
mengenai sebuah karakteristik atau atribut (jika data itu kualitatif) dan
mengenai sebuah variabel, diskrit ataupun kontinu (jika data itu kuantitatif).
Tetapi sebagaimana disadari, banyak persoalan atau fenomena yang meliputi lebih
dari sebuah variabel. Misalnya: berat orang dewasa laki-laki sampai taraf
tertentu bergantung pada tingginya, tekanan semacam gas bergantung pada
temperatur, hasil produksi padi tergantung pada jumlah pupuk yang digunakan,
banyak hujan, cuaca dan sebagainya.
Akibatnya,
terasa perlu untuk mempelajari analisis data yang terdiri atas banyak
variabel.Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variabel,
adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu
berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalan bentuk
persamaan matematik yang menyatakan hubungan
fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini
dikenal dengan analisis regresi. Hubungan
fungsional antara variabel-vabiabel telah diuraikan dalamanalisisregresiditinjau bagaimana persamaan
regresi-regresi linier, nonlinier dan linier ganda ditentukan dan juga
bagaimana pengujian terhadap parameter-parameter dilakukan.
Persoalan berikutnya yang dirasakan perlu, jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel, ialah berapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain, perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel.Studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
Manfaat dari hasil analisis regresi aalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel indpenden atau tidak. Sebelum analisis regresi digunakan maka diperlukan uji linearitas dan keberartian.
Read more ...
https://docs.google.com/document/d/1ByMfTN-b1MSinKqx12yN60WlxdIh0bGZEZZi_MwbOVE/edit?usp=sharing
STATISTIK DESKRIPTIF
Statistika Deskriptif adalah statistik yangberfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran dll.
READ MORE ....
https://docs.google.com/document/d/186IcZqYApGIWhBnPRR-CR6L2D3qaHHcD72UnZCR43Tc/edit?usp=sharing
READ MORE ....
https://docs.google.com/document/d/186IcZqYApGIWhBnPRR-CR6L2D3qaHHcD72UnZCR43Tc/edit?usp=sharing
ANALISI JALUR
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan
statistik regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk
khusus analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji
model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono: 2009).
Bagaimana sejarah perkembangan analisis jalur? Teknik
analisis jalur, yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya
merupakan pengembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi
akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan
dengan regresi berganda, atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan
bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai modal sebab
akibat (causing modeling).
Penamaan ini
didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan penggunaan dapat
menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa
memanipulasi variabel-variabel. Memanipulasi variabel maksudnya memberi
perlakuan (treatment) terhadap
variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah
beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat satu dengan
yang lainnya.
Dalam hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal ini disebut variabel eksogen dan variabel dependen atau endogen. Melalui analisi jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang peling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen yang terakhir.
Penggunaan analisi jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut :
1. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linier, aditif dan kausal
2. Variabel-variabel residul tidak berkorelasi dengan variabel yang mendahuluinya dan tidak juga berkorelasi dengan vaiabel yang lain.
3. Dalam model hubungan dengan variabel hanya terdapat jalur kausal / sebab-akibat searah
4. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari sumber yang sama.
read more....
https://docs.google.com/document/d/186IcZqYApGIWhBnPRR-CR6L2D3qaHHcD72UnZCR43Tc/edit?usp=sharing
REVIEW METODE STATISTIK DALAM KRIPSI
Kita
ketahui bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal, skor hasil
belajar siswa, berat bayi yang baru lahir misalnya, nilai datanya bervariasi
dari yang satu dengan yang lain. Karena adanya variasi ini untuk sekumpulan
data, telah dihitung alat ukurnya, yaitu varians. Varians bersama rata-rata
juga telah banyak digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai populasi, baik
secara deskriptif maupun induktif melalui penaksiran dan pengujian hipotesis
mengenai parameter.
Varians
untuk sekumpulan data melukiskan derajat perbedaan atau variasi nilai data
individu yang ada dalam kelompok data tersebut. Secara umum varians dapat
digolongkan ke dala varians sistematik dan varians galat. Varians sistematik
adalah pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau nilai data
lebih condong ke satu arah tertentu dibandingkan ke arah lain.
Salah
satu jenis varians sistematik dalam kumpulan data hasil penelitian adalah
varians antar kelompok atau disebut juga varians eksperimental. Varians ini
menggambarkan adanya perbedaan antara kelompok-kelompok hasil pengukuran.
Dengan demikian varians ini terjadi karena adanya perbedaan antara
kelompok-kelompok individu. (Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito
Bandung).
Jika uji kesamaan dua rata-rata atau uji t digunakan
untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata, maka uji beberapa
rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaaan beberapa rata-rata.
Uji
ini disebut dengan nama analysis of
variance (anova atau anava).
Sebenarnya
uji t dapat juga digunakan untuk menguji beberapa rata-rata secara bertahap.
Misalnya ada tiga rata-rata yaitu: I,II, dan III. Agar uji t dapat dipakai maka
mula-mula dicari I dengan II,kemudian I dengan III, dan akhirnya II dengan III.
Dengan demikian kita tiga kali menggunakan uji t.Namun,pengujian lebih tepat
apabila menggunakan beberapa rata-rata . Sebab:
a.
setiap kali kita menggunakan uji t,maka
akan terjadi kesalahan atau penyimpanan sebesar sebesar (1-α)k, di
mana k = sekian kali menggunakan uji t.Seandainya kita 3x menggunakan uji
t,dengan α = 0,05,maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar
(1-0,05)3 = 0,14 atau jika α = 0,01 akan terjadi kesalahan sebesar
(1-0,01)3 = 0,999;
b.
banyak uji t digunakan dengan rumus:

Seandainya ada empat
rata-rata (n = 4),maka banyak uji t dilakukan adalah:

Sebelum
uji kesamaan beberapa rata-rata dilakukan, maka persyaratannya haruslah
dipenuhi terlebih dahulu. Persyaratan uji beberapa rata-rata sama halnya dengan
uji kesamaan dua rata-rata yaitu data dipilih secara acak,data berdistribusi
nomal, dan datanya homogen.(Usman,Husaini.2006.Pengantar Statistika.Jakarta:PT Bumi Aksara)
read more ........
https://docs.google.com/document/d/1-7ZvinCg59KilnK-IVu5bwZU7hI9Jx2OfhkyuIl4rwk/edit?usp=sharing
PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)
Secara umum statistik
dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan informasi dari data.
Secara lebih detail, arti statistik dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
1.Statistik diartikan
sebagai pelaporan sekumpulan data, misalnya statistik sepakbola,
statistik penduduk dan sebagainya.
2.Statistik adalah
kuantitas yang dihitung dari sekumpulan data, contohnya: proporsi, rata-rata
dan sebagainya..
3.Statistik juga diartikan
sebagai suatu disiplin ilmu dan seni dalam membuat inferensia dari suatu
spesifik unit untuk sesuatu yang general.
Data adalah sesuatu yang
dianggap dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
Data dianggap sebagai sesuatu yang belum tentu benar, namun dalam prakteknya anggapan
atau asumsi sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, misalnya
karena pemerintah menganggap persediaan stok beras cukup karena data produksi
padi menunjukan adanya peningkatan, maka diputuskan tidak mengimpor beras. Oleh
karena suatu anggapan atau asumsi itu belum tentu benar, maka apabila digunakan
sebagai dasar pembuatan keputusan, keputusan itu masih bisa keliru atau salah.
Maka dari itu secara statistik anggapan yang merupakan hipotesis harus diuji
terlebih dahulu.
Bicara
statistik berarti bicara sampel. Sampel adalah bagian anggota populasi yang
dijadikan objek penelitian. Populasi adalah sekumpulan objek yang lengkap
dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Kegiatan untuk meneliti semua
objek (populasi) disebut kegiatan sensus, contoh: sensus penduduk,
sensus pertanian, dsb. Kegiatan meneliti sebagian populasi yang menjadi
objek terpilih disebut survei. Ukuran deskriptif dari sebuah populasi
adalah parameter, sedangkan ukuran deskriptif dari sebuah sampel adalah
statistik. Jadi populasi mempunyai parameter sedangkan sampel mempunyai
statistik. Data hasil sensus dapat dianalisis dengan cara deskriptif.
Data hasil survei dapat dianalisis dengan cara deskriptif dan inferensia.
Inferensiaadalah suatu bentuk pengambilan keputusan di mana termasuk
didalamnya pernyataan, penjelasan, perbandingan, estimasi, proyeksi, dsb.
Metode statistik
dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu statistik parametrik dan statistik
nonparametrik. Pengujian parametrik merupakan cara menguji hipotesis yang
didasarkan pada beberapa asumsi:
1.observasi sampel harus
dipilih dari populasi yang dianggap memiliki distribusi normal.
2.dalam kasus pengujian
beda 2 parameter atau lebih, populasi-populasi tersebut bukan saja
dianggap memiliki distribusi normal tetapi juga memiliki varians yang sama
(asumsi homoskedastisitas).
Keabsahan asumsi tersebut menentukan sejauhmana hasil uji
parametrik tersebut berarti atau tidak. Sedangkan metode nonparametrik
tidak pernah merumuskan asumsi mengenai populasi darimana sampelnya
dipilih. Metode statistik yang digunakan pada statistik nonparametrik
adalah yang berhubungan dengan data yang berbentuk ranking atau data kualitatif
(skala nominal atau ordinal) atau data kuantitatif yang tidak berdistribusi
normal. Oleh karena itu statistik nonparametrik seringkali disebut dengan
statistik bebas distribusi. Pada statistik nonparametrik, kita akan menguji
karakteristik populasi tanpa menggunakan spesifik parameter. Oleh karena
itu statistik uji ini disebut dengan statistik nonparametrik yaitu akan menguji
apakah lokasi populasi berbeda dari pada menguji apakah rata-rata populasi
berbeda.
Perlu
disadari bahwa uji nonparametrik selayaknya tidak digunakan apabila uji
parametrik dapat diterapkan, karena tingkat keampuhan uji nonparametrik lebih
rendah dari pada uji parametrik. Namun anda sebagai pengambil keputusan atau
peneliti jangan salah menafsirkan bahwa derajat kegunaan metode statistik
nonparametrik dibawah metode statistik parametrik. Tentu saja tidak
demikian, masing-masing metode dibuat dengan spesifikasi khusus sesuai dengan
macam data yang digunakan. Peningkatan keampuhan uji nonparametrik harus
dengan memperbesar sampel. Namun seperti kita ketahui memperbesar sampel
berarti akan menambah biaya, waktu, dll.
Pengujian Hipotesis Deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak.Dalam penelitian ini, variabelnya bersifat mandiri oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.
Secara skematik pengujian hipotesis dekriptif dapat digambarkan seperti tabel berikut ini.
Jenis
/ Tingkatan Data
|
Teknik
Statistik yang digunakan untuk Pengujian
|
Nominal
|
Test
Binominal, Chi Kuadrat (1 sampel)
|
Ordinal
|
Run
test
|
Ratio
|
t-test
|
Dari tabel didapat hubungan antara jenis data dengan statistik yan digunakan, yaitu statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris bekerja dengan asumsi bahwa data yang di analisis berdistribusi normal, sedangkan untuk statistik nonparametris distribusi data yang dianalisis adalah bebas. Baik parametris dan nonparametris, selalu berasumsi bahwa sampel yang digunakan sebagai sumber data dapat diambil secara random.
Untuk lebih lengkapnya mengenai materi ini, silahkan download melalui link dibawah ini
https://docs.google.com/document/d/1PzAaSYQiechbhHSvKCfuQdnRgYfJd5-kHQbpuG6iwoE/edit?usp=sharing
Langganan:
Postingan (Atom)